SELAMAT DATANG Pasang iklan? klik disini

Senin, 07 Desember 2015

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN



Chapter 10
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN
1.        Selisih Anggaran dan Realisasi dilakukan setiap bulan untuk setiap unit bisnis dan seluruh perusahaan
2.        Manajer Operasional harus menerapkan mentalitas Kaizen (perbaikan berkelanjutan)
3.        Analisis harus menunjukkan sebab-sebab selisih dan unit organisasi yang bertanggungjawab sampai tingkatan manajer terbawah
Penghitungan Selisih
· Selisih Anggaran dan Realisasi dilakukan setiap bulan untuk setiap unit bisnis dan seluruh perusahaan
· Manajer Operasional harus menerapkan mentalitas Kaizen (perbaikan berkelanjutan)
· Analisis harus menunjukkan sebab-sebab selisih dan unit organisasi yang bertanggungjawab sampai tingkatan manajer terbawah
Selisih Pendapatan
Selisih Harga Jual:
(Actual Price – Standard Price) x Actual Volume
Selisih Bauran dan Volume
(Actual Volume – Budgeted Volume) x (Budgeted Unit Contribution)
Selisih Bauran
(Actual Sale Volume x Budgeted Proportion) – (Actual Sales Volume) x Budgeted Unit Contribution
Selisih Biaya (Expenses)
1.        Selisih Biaya Bahan Baku
a.        Selisih Harga Beli
b.        Selisih Pemakaian Bahan
2.        Selisih Biaya Tenaga kerja Langsung
a.        Selisih Tarip Upah
b.        Selesih Efesiensi
3.        Selisih Biaya Overhead pabrik
a.        Selisih Spending
b.        Selisih Volume
Variasi Dalam Praktek
• Periode Waktu Perbandingan
– Bulan ini
– Sampai dengan bulan ini (year to date)
– Anggaran setahun dg Perkiraan utk setahun
• Fokus Pada Gross Marjin
– Dianggap harga jual tetap
– Ada yang mempertimbangkan perubahan biaya terhadap harga jual
Jumlah Rincian
• Selisih Volume, Bauran dan Harga
• Selisih untuk setiap produk
• Selisih Penjualan dan Pemasaran
• Selisih Per Wilayah
• Selisih Per Wiraniaga/Wilayah
Biaya Tehnik dan Biaya Kebijakan
• Selisih Biaya Tehnik à menunjukkan adanya efesiensi
• Selisih Biaya Kebijakan à belum tentu menunjukkan adanya efesiensi
Keterbatasan Analisis Selisih
• Menunjukkan di tempat selisih terjadi, tetapi tidak menunjukkan mengapa terjadi selisih à perlu ditambah dengan penjelasan
• Tidak menunjukkan significansi suatu selisih à statistik pengendalian mutu
• Laporan kinerja merupakan agregasi dari berbagai hal ---> perlu dirinci
Tindakan Manajemen
• Prinsip utama analisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan tidak boleh berisi kejutan
• Laporan formal merupakan penegasan dari laporan informal (via fax, telepon, e-mail atau tatap muka)
• Manfaat laporan formal adalah menekan bawahan utk melakukan tindakan koreksi atas inisiatifnya sendiri
Pertimbangan Perilaku dalam Evaluasi Kinerja
• Pengendalian Ketat
• Pengendalian Kendor
• Pengaruh Pengendalian Ketat dan Kendor terhadap Perilaku

Manfaat Pengendalian Ketat
• Cenderung mencegah manajer menjadi boros atau tidak efesien
• Mendorong manajer menjadi sadar-laba
• Memotivasi manajer untuk mencari cara yang lebih baik utk melakukan kegiatannya dan melakukan inisiatif utk mencapai anggaran laba

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi ketat kendornya pengendalian
• Jumlah kebijakan yang dilimpahkan kepada manajer unit bisnis
• Derajat variabel kritis kinerja yang dapat dipengaruhi oleh manajer unit bisnis
• Ketidakpastian yang ada pada suatu kegiatan
• Lama waktu pengaruh keputusan manajer



MENGHITUNG VARIANS Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas. Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut : v    Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba v    Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor  penyebab kunci tersebut v    Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab v    Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya dianggap konstan v    Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal sehat” yang paling mendasar (“mengupas bawang”) v    Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas  yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.
1.        Varians pendapatan
Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan.
1.        Varians Harga Penjualan
Varians harga penjualan dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan volume actual.
1.        Varians Bauran dan Volume
Seringkali varians bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari varians bauran dan volume adalah:
Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume anggaran) x kontribusi anggaran per unit
Varians BauranVarians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Sedangkan varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran.
Varians bauran dari masing-masing produk diperoleh dari persamaan :
Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) - (volume penjualan aktual)] x kontribusi anggaran perunit
Varians volume dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan antara varians bauran dan varians volume.
Varians volume =[(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) - [(anggaran penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]
1.        Analisis Pendapatan Lainnya
Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.
1.        Penetrasi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per unit
Varians pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan  varians  total adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung dengan cara sebagai berikut :
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan
2. Varians Beban
a. Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.
b. Biaya Variabel
Adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah volume produksi, BUKAN volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians pendapatan.
1.        Rangkuman Varians
Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan bagi manajemen. Ini digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian lainnya adalah dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai bagian dari total pos pendapatan atau beban yang terkait. VARIASI DALAM PRAKTIK
1.        Periode Waktu dari Perbandingan
Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut sampai tanggal itu, adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat diatasi di bulan-bulan yang tersisa.
1.        Fokus pada Margin Kotor
Margin kotor per unit adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Analisis varians dilakukan dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan pendapatan. Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar
1.        Standar Evaluasi
Dalam Sistem Pengendalian Manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi laporan atas aktivitas aktual dan terdiri atas 3 jenis :
1.        Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Standar ini merupakan dasar terhadap kinerja aktual diperbandingkan di banyak perusahaan.
1.        Standar historis
Standar jenis ini memiliki 2 kelemahan :
1.        Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi
2.        Kinerja periode sebelumnya mugnkin saja tidak dapat diterima
3.        Standar eksternal
Merupakan standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa, maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam analisi varians adalah pengujian terhadap validitas dari standar tersebut.
1.        Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika perusahaan memiliki sistem biaya variable, biaya produksi tetap tidak dimasukkan dalam persediaan, sehingga tidak ada varians volume produksi. Varians beban produksi tetap adalah selisih antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual. Hal yang penting adalah bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume produksi, bukan dengan volume penjualan.
1.        Jumlah Rincian
“mengupas bawang”, yaitu suatu istilah yang berarti lapisan demi lapisan dikupas, dan proses akan terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga. Rincian tambahan untuk biaya produksi dapat dikembangkan dengan menghitung varians untuk pusat tanggung jawab di tingkat yang lebih rendah dan dengan mengidentifikasikan varians dengan factor input yang spesifik, seperti tarif upah dan bahan baku.
1.        Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians yang “menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari kinerja yang baik. Sebaliknya, kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban aktual hampir sama dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi, maupun rendah. KETERBATASAN ANALISIS VARIANS Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh,  alat tersebut juga memiliki beberapa keterbatasan.
1.        Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan ‘dimana’ varians terjadi, tetapi tidak mengatakan ‘mengapa’ varians terjadi.
2.        Masalah kedua dari analisis ini adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu; teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.
3.        Masalah ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya. Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi semkain bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang meyertainya.
4.        Laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah terjadi, laporan-laporan tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh manajer.
Tindakan Manajemen Prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal ialah, “laporan laba bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga.” Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer di tingkat yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikna atas inisiatif mereka sendiri. Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang telah dilakukan dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling diperlukan, dan kebanyakan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.